Rabu, 16 Mei 2012
Analisis Biaya Manfaat Sistematis Atas Proteksi Sambaran Petir
Pengadaan instalasi proteksi petir sambaran petir meliputi penangkal petir eksternal dan penangkal petir internal. hal-hal yang berkaitan dengan sistem proteksi, teknologi dan biaya investasi yang diperlukan di tentukan oleh tingkat perlindungan penangkal petir yang diinginkan. sedang tingkat perlindungan yang di inginkan di tentukan oleh jenis, tipe dan fungsi bangunan serta peralatan yang akan di lindungi serta resiko yang timbul jika terjadi kegagalan perlindungannya.
Tingkat perlindungan suatu sistem proteksi sambaran petir di kelompokan dalam:
1. Tingkat perlindungan biasa atau normal, yaitu untuk bangunan-bangunan biasa yang bila terjadi kegagalan perlindungan tidak menyebabkan bahaya beruntun, seperti bangunan perumahan, gedung gedung.
2. tingkat perlindungan tinggi, yaitu untuk bangunan-bangunan atau instalasi yang lain yang jika terjadi kegagalan perlindungan maka akan dapat berbahaya bagi keselamatan jiwa atau dapat menimbulkan bahaya ikutan yang lebih besar, seperti instalasi eksplosif mudah meledak, bangunan bangunan dengan tingkat penggunaan tinggi dan banyak orang yang di dalamnya, instalasi komunikasi penting dan lain lain.
3. tingkat perlindungan sangat tinggi, yaitu untuk bangunan atau instalasi yang jika terjadi kegagalan perlindungan dapat menyebabkan bahaya ikutan yang tidak terkendali seperti pusat instalasi nuklir.
biaya infestasi yang di perlukan untuk ketiga tingkat perlindungan di atas pada dasarnya terbagi dalam biaya investasi penangkal petir eksternal dan biaya investasi penangkal petir internal dan minimisasi biaya total dapat di lakukan dengan menerapkan konsepsi bahwa penangkal petir eksternal merupakan bagian tak terpisahkan dari penangkal petir internal.
Penangkal petir eksternal
Instalasi penangkal petir eksternal meliputi:
1. pengadaan Susunan finial penangkal petir
Susunan final penangkal petir dapat berupa finial lai dengan memanfaatkan benda logam yang terpasang di atas bangunan seperti atap logam, menara logam, dll. Tingkat perlindungan yang diinginkan menentukan susunan dan jumlah finial, dimensi dan jenis bahan finial serta konstruksinya dan semua ini secara besaran arus petir di tentukan oleh tingginya arus puncak petir (I) dan muatan arus petir (Q).
Finial batang tegak biasa digunakan untuk bangunan atap runcing, menara telekomunikasi, dll. satu hal yang perlu di pertimbangkan untuk bangunan tinggi seperti menara komunikasi adalah adanya kemungkinan kejadian sambaran samping, yang berarti harus dapat diantisipasi bahwa petir dapat menyambar antena antena dari samping. Antena yang tersambar petir akan dialiri arus petir dan arus petir yang mengalir dapat di perkirakan besarnya berdasar sudut lindung finial terpasang, yang dengan demikian akan dapar diperkirakan pula resiko yang timbul.
Finial mendatar biasa digunakan pada bangunan atap datar dengan menggunakan penghantar yang dipasang mendatar, dengan menggunakan atap bangunan atau atap tangki suatu kilang minyak. konsep yang diterapkan adalah konsepsi sangkar faraday. Hal yang perlu diperhatikan jika atap tangki yang berisi bahan mudah meledak akan digunakan sebagai finial adalah ketentuan bahwa atap tangki tidak ada kemungkinan gas buang atau gas yang keluar dan pada atap tangki tidak ada kemungkinan ceceran bahan yang mudah meledak maka atap tangki tidak memiliki lubang lubang atau hubungan pelat pelat. Atap benar benar dapat menjamin bahwa konduksi berjalan dengan baik, suatu hal yang sangat penting bahwa kenaikan temperatur pelat atap karena tersambar petir tidak mencapai temperatur nyala dari bahan bakar isi tangki.
2. Pengadaan Sistem Penyaluran Arus petir
Arus sambaran petir yang mengenai finial harus dapat segera dialirkan ke tanah dengan pengadaan sistem penyaluran arus petir melalui jalan terpendek. Dimensi atau luas penampang, jumlah dan rute penghantar di tentukan oleh kuadrat arus impuls sesuai dengan tingkat perlindungan yang ditentukan serta tingginya arus puncak petir. Risiko bahaya yang dapat ditimbulkan dari penyaluran arus petir ini terutama adalah adanya induksi elektromagnetik pada peralatan elektronik di dalam bangunan.
3. Pembuatan Sistem Pertahanan
Sistem pertahanan berfungsi sebagai sarana mengalirkan arus petir yang menyebar ke segala arah ke dalam tanah. Hal yang perlu di perhatikan dalam perancangan sistem pertahanan adalah tidak timbulnya bahaya tegangan langkah dan tegangan sentuh. Kriteria yang dituju dalam pembuatan sistem pertahanan adalah bukannya rendahnya harga pertahanan tanah akan tetapi dapat dihindari bahaya seperti tersebut di depan. Selain itu sistem pertahanan akan semakin tinggi pula tegangannya pada penyama potensial (potensial equalizing bonding) sehingga upaya perlindungan internalnya tidak akan lebih berat.
Penangkal Petir Internal
implementasi konsepsi penangkal petir internal pada dasarnya adalah upaya menghindari terjadinya beda potensial pada semua titik di instalasi atau peralatan yang di proteksi di dalam bangunan. Langkah langkah yang dapat dilakukan merupakan integrasi dari sarana penyama potensial, pemasangan arestor tegangan dan arus, perisaian dan filter. Biaya investasi yang diperlukan untuk pengadaan penangkal petir internal adalah sangat besar karena berbagai mekanisme dapat menyebabkan terjadinya beda potensial di salam peralatan yang di proteksi yang dapat berupa propagasi tegangan lebih melalui saluran telepon, antene, supply day alistrik, pertahanan dan berbagai induksi elektromagnetik. Upaya minimisasi biaya dapat dilakukan dengan langkah pendefinisian zoning area proteksi dan terutama dengan upaya mangurangi menjadi sekecil mungkin semua arus atau tegangan impuls petir yang menjalar ke dalam bangunan dan instalasi. Pengalaman menunjukan bahwa dengan upaya maksimal dalam penyempurnaan penangkal petir eksternal dan penerapan perisaian akan dapat memperkecil biaya penangkal petir internal, khususnya untuk pengadaan sistem proteksi petir instalasi eksplosif, mudah meledak, terdapat tiga utama yang harus di perhatikan sebagai berikut:
1. Aspek pengaruh luar yang dalam hal ini adalah aspek kejadian sambaran petir. Upaya pengamanan yang harus dilakukan adalah mencegah terjadinya percikan busur listrik, di dekat atap bangunan, di dalam bangunan yang dilindungi, dan di sistem pertahanannya. cara yang dapat diterapkan adalah pembenaran susunan finial, penyaluran arus petir dan pertanahan dan penghubungannya serta mencegah terjadinya mekanisme Faraday Hole.
2. Aspek operasional, yang dalam hal ini menyangkut masalah mixture bahan bahan gas yang sangat menentukan temperatur, tegangan dan energi penyalaannya.
3. Aspek kemampuan internal, yang dalam hal ini upaya meningkatkan kemampuan internal instalasi, misalnya tanki, yang memiliki ketahanan lebih tinggi dan mampu mengeliminasi akibat yang terjadi jika ternyata ada kegagalan dari upaya dua aspek di atas.
sumber: buku mekanikal elektrikal penerbit andi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
thanx buat postingx....
BalasHapus